SeputarJombang.com – Dalam sunyi malam yang biasanya tenang, dentuman keras memecah udara di ruas Tol Jombang–Mojokerto (Jomo), KM 704+000 B, Jumat (6/6/2025) pukul 00.50 WIB. Sebuah mobil Toyota Innova menghantam bagian belakang truk bermuatan beton.
Seketika, tragedi tak bisa dihindari: tiga orang meninggal dunia, termasuk seorang nenek dan perempuan muda. Di antara reruntuhan logam dan puing harapan, seorang balita ditemukan masih hidup.
Mobil yang dikemudikan Imam Dawud (43), warga Surabaya, membawa empat penumpang. Mereka adalah Sumiati (70), Revadinna (20), dan seorang balita perempuan bernama Shafa. Dalam hitungan detik, benturan keras merenggut nyawa Imam, Sumiati, dan Revadinna.
Sementara Shafa, satu-satunya penumpang yang selamat, kini dirawat di RS Basoeni Jombang. “Anak itu berada di bangku belakang dan tertindih tas besar. Mungkin itu yang justru menyelamatkannya,” kata seorang petugas evakuasi di lokasi kejadian.
Revadinna, yang sempat mengalami luka berat, sempat dilarikan ke rumah sakit namun nyawanya tidak tertolong. Duka pun menyelimuti keluarga korban, yang tak menyangka perjalanan mereka berakhir dengan tragedi.
Kelelahan dan Kecepatan Tinggi Diduga Jadi Penyebab Terjadinya Kecelakaan

Truk UD Trucks yang ditabrak diketahui sedang melaju stabil di jalur kiri dengan kecepatan 60 km/jam. Sopirnya, Doni Oktavianus (44), mengaku tak menyangka kendaraan di belakang akan menabrak begitu keras.
“Saya tiba-tiba merasakan dorongan kuat. Ternyata mobil itu sudah nempel di belakang truk saya,” ungkapnya.
Pihak Astra Tol Jomo memastikan tidak ada kerusakan aset tol dan kondisi cuaca saat kejadian cerah. Kepala Departemen Operasi Astra Tol Jomo, Zanuar Firmanto, menyatakan bahwa kecelakaan ini murni disebabkan oleh kelalaian pengemudi kendaraan pribadi.
“Diduga karena kecepatan tinggi dan kelelahan. Kami imbau masyarakat untuk beristirahat cukup sebelum menempuh perjalanan jauh, terutama malam hari,” tegasnya.
Kini kasus tersebut ditangani oleh Unit Laka Lantas Polres Jombang. Kendaraan yang terlibat sudah dievakuasi. Namun kejadian ini menyisakan duka yang terutama bagi si kecil Shafa, harus tumbuh dengan kenangan tentang sebuah malam yang merenggut keluarganya.(*)
Penulis : Dandy Angga












