Wiwin Sumrambah Tampung Keluhan Penghayat Kepercayaan di Jombang

Caption: Suasana sarasehan Wiwin Sumrambah bersama para penghayat kepercayaan di Kabupaten Jombang. (Foto: SeputarJombang.com / Istimewa)

SeputarJombang.com – Suasana sarasehan yang digelar Anggota DPRD Jawa Timur, Wiwin Sumrambah pada Minggu (19/10/2025) malam terasa berbeda dari biasanya. Di bawah cahaya lampu temaram, deretan kursi di bawah terop sederhana itu dipenuhi peserta yang tampil nyentrik dengan pakaian adat berwarna-warni, lengkap dengan songkok dan udeng khas.

Mereka bukan warga biasa, melainkan perwakilan dari berbagai komunitas penghayat kepercayaan di Kabupaten Jombang. Sejak awal acara, Wiwin yang dikenal ramah langsung menyapa satu per satu peserta sambil berjabat tangan.

Senyum lebar tampak tak lepas dari wajahnya, seolah ingin menegaskan bahwa forum malam itu bukan sekadar seremoni, melainkan ruang dialog yang terbuka. Dalam sambutannya, Wiwin mengaku merasa terhormat bisa duduk bersama para penghayat yang selama ini turut menjaga warisan budaya dan spiritual Nusantara.

“Sebenarnya saya belum pantas berbicara tentang generasi masa depan bangsa melalui ngaji budaya di hadapan panjenengan semua. Karena panjenengan-panjenenganlah yang lebih memahami nilai-nilai luhur kebudayaan lewat jalan batin dan pengalaman spiritual,” ujar Wiwin dengan nada rendah hati.

Namun, di balik suasana hangat itu, muncul sejumlah keluhan dari peserta sarasehan. Mereka menuturkan bahwa keberadaan penghayat kepercayaan di Jombang kerap terpinggirkan. Salah satu masalah yang mengemuka adalah minimnya perhatian dan pelibatan mereka dalam kegiatan resmi yang digelar pemerintah daerah.

“Banyak dari mereka menyampaikan bahwa selama ini jarang diundang atau dilibatkan dalam acara kebudayaan maupun kegiatan sosial pemerintah. Semua sudah kami catat. Ini akan kami teruskan dan komunikasikan dengan rekan-rekan anggota dewan, khususnya dari Fraksi PDI Perjuangan yang ada di Jombang.” ungkapnya.

Wiwin menambahkan, aspirasi dari kelompok penghayat kepercayaan perlu mendapat ruang yang sama dengan kelompok keagamaan lain. Menurutnya, pengakuan terhadap keberagaman keyakinan adalah bagian penting dari cita-cita Generasi Emas Indonesia 2045 yang berlandaskan toleransi dan keadilan sosial.

Sarasehan malam itu pun ditutup dengan doa lintas kepercayaan yang dibawakan secara bergantian. Beberapa peserta tampak meneteskan air mata, sementara Wiwin berdiri menunduk khidmat.

“Semoga dari Jombang inilah, semangat kebersamaan dalam keberagaman bisa terus tumbuh,” ucapnya pelan sebelum meninggalkan tempat acara.(*)

Penulis : Dandy Angga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *