Bahaya !!! 3 Dapur Rumah Warga Betek Mojoagung Jombang Hanyut ke Sungai

Seorang warga saat menunjukan kondisi salah satu dapur rumah milik warga Desa Betek Kecamatan Mojoagung yang menggantung ke sungai. (Foto : SeputarJombang.com / Dandy Angga)

MOJOAGUNG, SeputarJombang.com – Tebing sungai yang berada di Desa Betek, Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang, Jawa Timur mengalami longsor.

Dipicu akibat hujan deras disertai angin kencang beberapa hari terakhir yang melanda kawasan tersebut, menyebabkan tanah di bibir sungai ambrol dan beberapa rumah warga terdampak.

Pantauan SeputarJombang.com pada Jumat, 11 Juli 2025 dilokasi, nampak terlihat 3 rumah milik warga mengalami kerusakan di bagian dapur dan kamar mandi.

Fatmawati, salah satu warga yang rumahnya terdampak mengatakan, bangunan dapur miliknya sudah rusak dan hanyut. Sampai saat ini belum ada tindak lanjut dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jombang untuk menangani perihal tersebut.

“Di depan buka pintu langsung sungai. Dapur saya sudah hanyut, tinggal segini. Sampai sekarang belum ada tindak lanjut dari pemerintah,” kata Fatmawati kepada SeputarJombang.com. Jum’at (11/7/2025) siang.

Masih lanjut Fatmawati, Dirinya mengaku wawas mengingat musim hujan akan segera tiba, ia juga berharap kepada Pemerintah agar segera turun tangan mengambil tindakan sebelum kondisi semakin parah.

“Ini bisa memperparah banjir juga. Warga berharap ada bronjong atau penahan tanah segera dipasang di titik rawan,” lanjut Fatmawati.

Tak hanya dapur, kamar mandi milik warga lainnya juga ikut rusak. Lantainya sudah terasa goyah saat diinjak, dan dindingnya penuh retakan. Bahkan, satu mushola di tepi sungai diketahui sudah roboh akibat terkikis aliran air.

“Kalau dibilang parah, ya contohnya mushola ini sudah roboh. Rumah sebelahnya juga sudah menggantung, ngeri banget buat ditinggali,” ujar Budi, warga sekitar.

Menurut Budi, sejak lima hari terakhir kerusakan makin menjadi. Ia khawatir jika tak segera ditangani, longsor susulan bisa terjadi dan berdampak lebih luas.

Warga kini hidup dalam kecemasan. Mereka mendesak pemerintah daerah segera bertindak sebelum musim penghujan untuk mengantisipasi bencana susulan.(ddy)

Editor : Dandy Angga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *