SeputarJombang.com – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meninjau langsung kesiapan operasional Sekolah Rakyat yang bakal dibuka di kawasan SKB Mojoagung, Kabupaten Jombang. Rencananya, sekolah khusus untuk anak dari keluarga rentan sosial ini mulai beroperasi pada Juli 2025.
“Akan ada empat rombel (rombongan belajar), dua untuk SMP dan dua untuk SMA. Tiap rombel isinya 25 siswa, jadi total 100 siswa,” kata Khofifah usai peninjauan, Jumat (27/6/2025) siang.
Khofifah menjelaskan, pendekatan pembelajaran di Sekolah Rakyat bersifat partisipatif dan berbasis sosial. Para orang tua siswa pun dilibatkan sejak awal agar proses belajar mengajar bisa sesuai dengan kebutuhan anak.
Baca Juga: Pemkab Jombang Lakukan Home Visit, Pastikan Siswa Sekolah Rakyat Tepat Sasaran
“Kita sudah lakukan pertemuan dengan siswa dan orang tua untuk menjelaskan pola pembelajarannya,” ujarnya.
Saat ini kegiatan belajar masih akan berlangsung di ruang-ruang yang telah direnovasi di area Panti Sosial Bina Remaja (PSBR) Jombang. Pemerintah Kabupaten Jombang sendiri telah menyiapkan lahan seluas 5,2 hektare untuk pembangunan gedung permanen Sekolah Rakyat.
“Bangunan permanen akan dibangun pemerintah pusat sesuai desain yang sudah disetujui Bapak Presiden. Sementara ini kita gunakan dulu ruang yang ada,” jelas Khofifah.
Baca Juga: Diiming-imingi Uang, Dua Gadis Dibawah Umur Disetubuhi Bergilir Tiga Pria di Hotel Jombang
Program Sekolah Rakyat direncanakan diluncurkan secara nasional pada 14 Juli 2025. Sementara untuk peluncuran khusus di Jawa Timur bakal digelar 19 Juli 2025.
Khofifah memastikan, guru-guru di Sekolah Rakyat akan direkrut dari daerah, namun statusnya tetap sebagai pegawai Kementerian Sosial.
“Posisi guru adalah pegawai Kementerian Sosial,” tegasnya.(*)
Penulis : Dandy Angga












