SeputarJombang.com – Rumah kost di sejumlah wilayah Kabupaten Jombang, Jawa Timur, kembali jadi omongan warga. Tak terkecuali seperti sebuah rumah kost yang bertuliskan “ST” di wilayah Kecamatan Peterongan, Jombang.
Warga yang kediamannya tidak jauh dari kost yang diduga jadi tempat prostitusi terselubung tersebut, mengaku resah. Bagaimana tidak, ibu-ibu yang usianya sudah tak lagi muda ini mengaku sering melihat muda-mudi yang diduga telah melakukan esek-esek di tempat tersebut.
“Resah sebenarnya, tapi mau ngusir takut dan saya bukan siapa-siapa cuma warga. Sering saya lihat anak muda kalau sore hari itu banyak keluar masuk dari kost itu, katanya di sana itu kost jam-jam an,” ujar Kamboja, nama samaran warga saat diwawancarai awak media.
Ibu ini berharap agar tempat tersebut segera ditindaklanjuti oleh pihak yang berwenang. Sebab disampaikan, sangat menghawatirkan anak-anak muda atau keluarga rusak lantaran keberadaan tempat yang bebas untuk melakukan hubungan seksual tersebut.
“Jadikan tempat kost tidak apa-apa, tapi mungkin harus ada aturannya saja. Jadi khusus putri atau bagaimana gitu, dan tidak bebas seperti itu. Kalau dibiarkan, keberadaan tempat kayak gitu yang biasanya merusak lingkungan,” tandasnya.
Di tempat yang sama, Anggrek (nama samaran) dari salah satu pemuda yang kediamannya tidak jauh dari tempat kost tersebut. Pria berusia 20 tahun ini mengaku sudah mengetahui lama fungsi keberadaan tempat penginapan itu.
“Sudah tau lama, Itu tempat penginapan bisa stay jam jam an. Biasanya kalau main aplikasi ijo, sudah tau. Soalnya itu dijadikan tempatnya untuk melakukan itu. Kalau siang sepi, kalau sore dan malam gitu biasanya sudah ramai. Sepertinya tidak pernah ada penggerebekan di sana itu,” katanya.
Pantauan media ini di lokasi, terdapat lalu lalang muda mudi keluar masuk di setiap kamar dalam tempat penginapan ini. Sedikitnya kurang lebih terdapat belasan kamar yang tersedia dengan fasilitas AC nya.
Salah satu wanita yang enggan disebut namanya, merupakan salah satu warga luar kota yang sudah jadi langganan sewa kost di tempat tersebut. Ia mengaku merupakan seorang ibu yang nekat melakukan pekerjaan gelap itu, untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya.
“Tiap sore sampai malam ke sini. Ya gitu, demi menghidupi bersama anak di rumah. Saya narif 250 sampai 350 sekali kencan. Saya rasa di sini sudah aman,” singkatnya.(*)
Penulis : Dandy Angga












