SeputarJombang.com – Tindaklanjut keberadaan kost mesum berinisial ST di Jombang masih belum menemukan titik terang. Kost yang berada di Peterongan dan Sambong, Kabupaten Jombang ini masih berdiri kokoh.
Bahkan Satpol PP pun tak berkutik untuk melakukan penindakan. Lantas apakah ada bekingan dari aparat penegak hukum (APH) di Kabupaten Jombang ???. Begini respon sementara dari Kabid Penegakan Perundang-Undangan Daerah Satpol PP Jombang, Mohammad Supakun.
“Kost itu yang di Peterongan ada 10 kamar. Dalam 3 hari terakhir ini terpantau tutup, tidak ada aktivitas. Tapi sebelum berita tayang, kita sudah gencar melakukan razia yang dikarenakan ada aduan dari masyarakat,” ujar Supakun, saat dikonfirmasi SeputarJombang.com.
Disinggung soal tindak lanjut dari Satpol PP dalam melakukan penindakan atau pembinaan, Supakun mengaku juga masih belum mengetahui lantaran belum ada regulasi yang berbunyi.
“Soal regulasi yang mengatur terkait itu memang belum ada. Kalau pemilik kost itu orang Plandi, Jombang,” tandasnya.
Perlu diketahui pada berita sebelumnya bahwa, keberadaan kost bebas yang diduga jadi tempat prostitusi terselubung di wilayah Peterongan, Jombang tak sekadar diresahkan warga sekitar. Melainkan juga dari para ulama di Kabupaten Jombang, seperti yang diungkapkan KH. Fahmi Amrullah Hadziq.
“Tentu kami sangat menyesalkan keberadaan kost atau homestay bebas yang diduga jadi tempat prostitusi terselubung. Karena Jombang ini adalah tetap wilayah yang dikenal kota santri,” ujar ulama yang akrab disapa Gus Fahmi saat dikonfirmasi pada Sabtu (17/05/2025) siang.
Selain akan merusak lingkungan sekitar dan generasi muda kedepan, juga keberadaan kost dimaksud akan mencoreng citra daerah. Kendati masih belum ada regulasi yang berbunyi, pihaknya berharap pemerintah daerah setempat melalui Satpol PP untuk melakukan penertiban.
“Kalau perlu pemerintah membuat perda untuk mengatur tentang kost-kostan yang seperti itu. Jadi jangan sampai Jombang ini kesannya bukan kota santri, justru tapi kota prostitusi,” tegasnya.
Hal senada dengan yang disampaikan ulama Jombang lainnya, yakni KH M Syarif Hidayatulloh. Ia mendesak agar tidak dilakukan pembiaran terhadap kost bebas yang diduga jadi tempat prostitusi terselubung di wilayah Peterongan, Kabupaten Jombang. Sebab dikhawatirkan akan banyak anak muda atau pelajar yang terjerumus di tempat dimaksud.
“Jangan dibiarkan. Petugas yang berwenang harus segera tindak lanjut. Bisa teguran atau dilakukan perbaikan terhadap aturannya. Marilah kita jaga lingkungan kita bersama,” singkat ulama akrab yang disapa Gus Sentot ini.
Warga, yang kediamannya tidak jauh dari kost yang diduga jadi tempat prostitusi terselubung tersebut, mengaku resah. Bagaimana tidak, ibu-ibu yang usianya sudah tak lagi muda ini mengaku sering melihat muda-mudi yang diduga telah melakukan esek-esek di tempat tersebut.
“Resah sebenarnya, tapi mau ngusir takut dan saya bukan siapa-siapa cuma warga. Sering saya lihat anak muda kalau sore hari itu banyak keluar masuk dari kost itu, katanya di sana itu kost jam-jam an,” ujar Melati, nama samaran warga yang kediamannya cukup dekat dengan rumah kost tersebut saat diwawancarai awak media.(IQ/dan)
Editor : Dandy Angga












