SeputarJombang.com – Suasana kericuhan terjadi pada sebuah pagelaran sedekah bumi di Desa Tondowulan, Kecamatan Plandaan, Kabupaten Jombang. Kendati tak berlangsung lama, suasana acara sempat bersitegang yang kemudian langsung dihalau oleh pihak kepolisian.
Rupanya, acara yang dimaksud sebagai tasyakuran warga tersebut digelar pada Selasa (17/06/2025) siang. Acara tahunan ini disebutkan sebagai bentuk rasa syukur warga atas hasil panen pada sektor pertanian.
Baca Juga: Jalan Penghubung Antar Dua Desa di Kecamatan Plandaan Rusak Parah
Acaranya dikemas dengan arak-arakan jolen yang dibuat oleh setiap keluarga kampung setempat. Uniknya, jolen ini dihiasi bak rumah rumahan yang didalamnya terdapat nasi beserta lauknya dan aneka makanan tradisional.
“Iya memang tadi sempat tidak kondusif meski sebentar sekitar satu menitan. Alhamdulillah selesai dan langsung dipisahkan oleh pihak kepolisian. Biasa, kericuhan itu terjadi saat rebutan jolen yang diikuti antusias ratusan warga,” ucap Zainal, salah satu warga yang turut melihat tradisi acara itu.
Ritual Jolen Diarak dan Jadi Rebutan

Sebelum jadi rebutan, jolen-jolen tersebut dijemput oleh pelaku seni jaranan dari rumah ke rumah. Usai kemudian, dilakukan arak-arakan keliling kampung sejauh dua kilometer an.
“Setiap pojokan berhenti untuk dilakukan ritual doa syukur dan keselamatan. Setelah itu lanjut arak-arakan lagi. Ini sudah tradisi lama sejak saya masih kecil di sini, Alhamdulillah masih eksis dan berlangsung seru diikuti antusias masyarakat yang cukup tinggi,” tandasnya.
Masih di tempat yang sama, Mujiono merupakan salah satu panitia acara. Ia memperkirakan jika terdapat 80 an jolen yang diarak warga.
Baca Juga: Peredaran Ribuan Botol Arak Bali Ilegal di Jombang Terbongkar, Empat Orang Diamankan
“Ada 80 an jolen kira-kira. Di dalamnya ada nasi berkatan dan makanan tradisional. Setelah diarak keliling dengan kesenian jaranan, jolen jolen itu dikumpulkan di samping halaman balai desa. Setelah itu dilakukan doa bersama dan rebutan,” katanya.
Kendati sempat diwarnai keributan, menurutnya sudah biasa ketika pada sesi rebutan. Sebab disampaikan, warga harus saling dorong dan berdesakan untuk mendapatkan isi daripada jolen tersebut.
“Harapan kedepannya, semoga kegiatan ini terus eksis digelar setiap tahun dan lebih baik lagi. Serta warga di kampung ini semoga terus diberikan keberkahan, keselamatan, kesehatan serta kelancaran dalam segala hal,” pungkasnya.(*)
Penulis : Dandy Angga












