Ulama Jombang Geram soal Kost Bebas Diduga Jadi Tempat Prostitusi Terselubung di Peterongan

KH Fahmi Amrullah Hadziq atau Gus Fahmi, pengasuh pondok pesantren Tebu Ireng Jombang. (Foto : Istimewa).

SeputarJombang.com – Keberadaan rumah kost bebas di kawasan Peterongan, Jombang, yang diduga menjadi tempat prostitusi terselubung, menuai sorotan tajam dari kalangan ulama. Mereka menyayangkan praktik tersebut karena dinilai mencoreng citra Jombang sebagai kota santri.

Salah satu yang angkat bicara adalah KH Fahmi Amrullah Hadziq atau yang akrab disapa Gus Fahmi. Ia menilai keberadaan kost bebas itu sangat meresahkan, baik bagi warga sekitar maupun masa depan generasi muda.

“Tentu kami sangat menyesalkan keberadaan kost atau homestay bebas yang diduga jadi tempat prostitusi terselubung. Karena Jombang ini dikenal sebagai kota santri,” ujar Gus Fahmi saat dikonfirmasi, Sabtu (17/5/2025) siang.

Menurutnya, pemerintah daerah harus segera turun tangan. Meski belum ada regulasi spesifik yang mengatur soal kost bebas, Gus Fahmi mendorong adanya penertiban dari Satpol PP hingga penerbitan peraturan daerah (perda).

“Kalau perlu, pemerintah membuat perda untuk mengatur kost-kostan seperti itu. Jangan sampai Jombang kesannya malah jadi kota prostitusi,” tegasnya.

Senada, ulama Jombang lainnya, KH M Syarif Hidayatullah alias Gus Sentot, juga meminta aparat bertindak cepat. Ia khawatir keberadaan kost bebas yang diduga jadi lokasi prostitusi itu bisa menjerumuskan anak muda.

“Jangan dibiarkan. Petugas harus segera menindaklanjuti. Bisa dengan teguran atau memperbaiki aturannya. Mari kita jaga lingkungan kita bersama,” ujarnya singkat.

Sebelumnya, sebuah rumah kost bertuliskan “ST” di kawasan Peterongan ramai dibicarakan warga. Mereka menilai aktivitas di tempat itu mencurigakan dan diduga mengarah pada praktik prostitusi.

“Resah sebenarnya, tapi mau ngusir takut. Saya cuma warga biasa. Sering lihat anak muda keluar-masuk kalau sore, katanya itu kost jam-jaman,” ungkap Melati (nama samaran), warga yang tinggal tak jauh dari lokasi.

Hingga kini belum ada pernyataan resmi dari pihak berwenang terkait temuan ini. Namun desakan dari masyarakat dan para tokoh agama terus bergulir agar penertiban segera dilakukan.(*)

Penulis : Dandy Angga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *